Postingan

Menampilkan postingan dengan label artikel
Gambar
 KAJIAN AKADEMIS DAN PERNYATAAN SIKAP  ATAS UJARAN KEBENCIAN TERHADAP MUHAMMADIYAH  Disusun oleh: Bidang Hikmah Komisariat Mohammad Hatta Periode 2022/2023           Latar Belakang           Banyaknya ormas yang berkembang mengakibatkan perbedaan pemikiran terhadap situasi-situasi sosial yang terjadi. Hal ini akan memunculkan dua kondisi, satu kondisi akan terjadi hal yang baik, namun satu kondisi lainnya bermakna buruk.            Hal positif dari ragamnya cara berpikir berbagai organisasi masyarakat ini beberapa diantaranya adalah tumbuhnya semangat berkompetisi, sehingga akan memicu semangat dan gerakan untuk meraih prestasi yang terbaik. Itulah sebabnya, perbedaan itu dinilai sebagai rakhmat. Namun hal buruk dari banyaknya perbedaan ini akan memunculkan konflik-konflik antar organisasi masyarakat atau individu kepada organisasi masyarakat           Konflik yang terjadi salah satunya adalah ujaran kebencian atau ancaman tindakan kekerasan kepada suatu organisasi masyarakat, seperti
  AKANKAH KAU MERUGI KARNA KEPUTUSANMU? Oleh : IMMawan Ezat Indra Saputra           Menjadi bahan renungan pada tiap diri kita, seberapa kita mengenal diri kita sendiri? Seberapa terbuka dan seberapa jujurkah kita dalam menghormati dan mendengarkan suara hati atau logika kita? Begitu naif ketika kesadaran dan proses mengenal diri terlewatkan pada tiap interaksi yang dilakukan. Kita adalah tuan, bukan korban dari nasib kita sendiri (Alfred Adler). Penerimaan diri pun sudah semestinya begitu erat terhadap tiap lakon hidup yang dipentaskan. Memang kita semua dilahirkan dengan rangkaian kekuatan dan kelemahan kita sendiri, dan tidak ada rumus ajaib yang bisa bekerja seperti mukjizat bagi kita semua.           Selama bertahun-tahun orang memahat, memalu, mengamplas, dan menggosok kita. Tepat ketika kita berpikir bahwa kita telah menjadi produk jadi, seorang membentuk kita lagi. Kadang kali kita merasakan indahnya taman bunga, dielus, dicium, dan merasakan pujian tiada henti, tetapi kadang k
Gambar
  KAJIAN AKADEMIS Peraturan Pemerintah No.2 Tahun 2022 : Pelibatan Rakyat atas Suatu Kebijakan Publik;  dan Pasal Kontrovesial didalamnya   Disusun Oleh : Bidang hikmah Komisariat Mohammad hatta Periode 2022/2023   ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Presiden Joko widodo pada 30 Desember 2022 kemarin telah menerbitkan Perppu Cipta Kerja sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang telah ditolak Mahkamah Konstitusi karena dinilah cacat secara formil. Pada hari kamis(25 November 2021) dibacakan Putusan MK No.91/PUU-XvII/2020 dalam siding putusan yang digelar, menyatakan “Pembentukan UU Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat (inkonstitusional) secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai ’tidak dilakukan perbaikan

PERAN SEKOLAH DALAM KESUKSESAN KARIR SESEORANG

MEDIA HATTA - Peran sekolah dalam kesuksesan karir seseorang? Pertama kita harus tau perbedaan zaman dulu dibandingkan zaman sekarang. Kalo zaman dulu orang mungkin lebih appreciate hardskill yg di tandai dengan sertifikat atau gelar, karena itu yang bisa menunjukan kalua dia bisa melakukan skill itu. Jadi 80% Hardskill dan 80% sekolah itu sama pentingnya. Kalau di era sekarang mungkin agak sedikit berbeda, yang orang lebih melihat output basemu dibandingkan kontribusi gelar dan sertifikat. Ingat kata rocky gerung? “ijazah hanya menandakan bahwa orang itu pernah sekolah, bukan pernah berfikir" -Rocky Gerung- Karena zaman sekarang informasi jauh lebih mudah di dapatkan jika orang ingin belajar skill baru, nah complicated sekali kan? Problem #1 Jadi dulu, orang kalau mau jago yaa harus punya gelar cuy. Sekarang? Jadi jago bisa jadi lu ga perlu kuliah sama sekali. Dan studi case semacam ini udah banyak banget, orang kayak digital marketer yang dari nol sampe dia jago banget, tapi di

Degradasi Eksistensi & Idealisme Kaum Terpelajar

  Degradasi Eksistensi & Idealisme Kaum Terpelajar Oleh : Ezat Indra Saputra     Mahasiswa yang sampai saat ini digadang gadang sebagai kaum terpelajar, hingga tak jarang disebut sebagai kaum intelektual merupakan sebuah pencapaian tertinggi bagi seorang individu dalam mengais ilmu pengetahuan. Seorang yang dipandang memiliki previllage lebih dibandingkan individu lain untuk turut andil dalam hal perubahan. Yang mana sejarah pun telah membuktikan bahwa golongan ini memiliki peranan penting dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Mulai perannya dalam usaha kemerdekaan hingga pada hal yang sampai saat ini melekat dingatan kita semua, yakni Peristiwa 98. Oleh sebab itu, mahasiswa selalu menjadi motor penggerak perubahan dalam sebuah peradaban. Dinamika pergerakan mahasiswa hingga saat ini masih terus bergulir. Namun, berdasarkan jejak pendapat hingga fakta yang ada, apakah dinamika atau peran dari kaum terpelajar ini sendiri masih bertahan secara eksistensi dan es

Meneropong Keadaan Indonesia Melalui Kebijakan Zero ODOL di Tahun 2023

 Meneropong Keadaan Indonesia Melalui Kebijakan Zero ODOL di Tahun 2023 Oleh : IMMawan Fikri Muflih Ramadhan           Negara Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara di dunia yang menerapkan sistem hukum untuk mengatur rakyatnya. Sebutan Indonesia sebagai negara hukum bukan serta merta disematkan tanpa ada sebab yang jelas. Ada tiga alasan yang menyebabkan Indonesia disebut sebagai negara hukum. Pertama, dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (3) berbunyi bahwa Indonesia adalah negara hukum. Maksud dari hukum yang diterapkan di Indonesia disini adalah sebuah hukum yang mengacu pada Pancasila yang merupakan dasar negara serta asas dan norma yang terdapat didalamnya. Kedua, dalam Undang-Undang Dasar 1945 bab X pasal 27 ayat (1) berbunyi bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintah wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Artinya semua warga negara baik yang berada dipemerintahan maupun tidak semuanya wajib

Ruang Bebas bagi Perempuan

 Ruang Bebas bagi Perempuan Oleh : IMMawati Eka Pratiwi (Anggota Bidang RPK PK IMM Moh. Hatta 2021/2022)           Orang bilang ini hanya cerita yang bisa dikarang siapa saja, orang juga bilang ini hanya sekedar artikel yang dikumpulkan dari berbagai macam sumber tertulis, pun, orang juga bilang ini sekedar puisi yang dibuat sore hari ditemani secangkir kopi. Namun, bagi saya, ini sebagai pemandangan sehari-hari. Di sini banyak gadis kecil yang dicuri hak kanak-kanaknya, beberapa anak dilucuti dari pendidikannya karena ekonomi, sebagian lagi direnggut impiannya karena pertimbangan pantas atau tidak pantas.           Orang-orang dapat berkata apa saja sesuai pemikiran mereka, orang-orang berhak memberikan nama permasalahan ini dengan cerita, artikel, puisi, bahkan derama. Namun, permasalahan ini nyata bagi saya, begitu dekat dengan diri saya, dengan hati saya.             Sebelumnya, tanpa mengurangi rasa hormat perkenankan saya mengajukan pertanyaan. Bebas, setiap kali ada kata kebebas

Student Government (Pemerintahan Mahasiswa)

Gambar
Student Government (Pemerintahan Mahasiswa)   Oleh : "Bidang Hikmah PK.IMM Moh.Hatta 2022/2023"

Masif Tidaknya Organisasi Tergantung pada Pemimpinnya? (Oleh IMMawati Estry Annasya Winas ; Ketua Bidang Organisasi PK IMM Moh. Hatta 2019)

Masif Tidaknya Organisasi Tergantung pada Pemimpinnya? Oleh : Estry Annasya Winas The best example of leadership is leadership by example. - Jerry McClain of Seattle, WA- Seiring dengan berkembangnya peradaban rupanya tak membuat dunia semakin mengerat. Kemajuan teknologi telah membawa pengaruh besar kepada setiap individu. Kurangnya filtrasi dari masing-masing individu terkait pergeseran zaman diyakini membawa pengaruh buruk terhadap individu itu sendiri. Salah satu dampak dari kurangnya filtrasi tersebut adalah meningkatknya angka individuasi diri pada suatu individu. Seorang individu tersebut akan cenderung menikmati dunia barunya tanpa berinteraksi dengan individu lainnya. Mereka beranggapan bahwa keefektifan berinteraksi melalui media online ataupun sejenisnya akan membawa hasil yang memuaskan. Akan tetapi justru hal tersebut menjadi boomerang bagi individu itu sendiri. Hal tersebut memicu rusaknya citra jiwa sosial dari masing-masing individu sehingga mengakibatka

Menengok Ketimpangan dan Hikmah Di Balik Wabah ( Oleh IMMawan Khoirul Shidiq ; Ketua Bidang Hikmah PK IMM Moh. Hatta 2019)

Menengok Ketimpangan dan Hikmah Di Balik Wabah Beberapa minggu kebelakang ibu pertiwi menangis tersendu-sendu terkoyak hatinya permasalahan datang silih berganti tak kunjung menemui titik akhir mencakup segala aspek kehidupan bangsa yang carut marut saat ini, belum usai kita dihadapkan oleh rancangan undang-undang omnibuslaw (cilaka) yang eksploitatif sehingga ditolak oleh berbagai kalangan karena tidak berpihak kepada buruh dan mengancam lingkungan karena terkesan hanya mementingkan investasi saja hingga menimbulkan gelombang demonstrasi diberbagai penjuru negeri, dan saat ini kita juga diterjang oleh rudal musuh yang datang dari negeri nan jauh dengan kekuatan yang begitu luar biasa bahkan hampir seluruh negara didunia takluk dipukul mundur olehnya, sekali ber negara-negara super power dengan berbagai keunggulan dari berbagai aspek terutama kekuatan militernya kewalahan melawan musuh yang satu ini, lantas sebenarnya siapakah dia dan seperti apa wujudnya? Covid-19 atau sering