Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus 8, 2021

Cerpen "FIGHTER" Karya : IMMawati Siti Alifia Khoir Az-zah Roo (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021)

       FIGHTER Karya : IMMawati Siti Alifia Khoir Az-zah Roo (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021) Angin berkesiur tanpa ijin yang mampu mebuat pakaian perempuan itu bergerak kesana kemari mengikuti arah angin. Dengan pakaian putih biru dan jilbab yang menutupi nya, dengan badan gemetar memasuki area yang dapat membuat pakaian seragam yang dikenakan awalnya putih biru menjadi putih abu-abu. Ya dia perempuan yang baru saja lulus SMP atau bisa dibilang Sekolah Menengah Petama. Perempuan itu bernama Dinda Aldinaya. Banyak yang memanggilnya Alda, mungkin karena panggilan mudah dan singkatnya. Disana dia tidak sendirian masuk SMA itu, dia bersama dua temannya yang sudah dari kecil selalu bersama walaupun dulunya berbeda sekolah. Mungkin ini takdir Tuhan yang sudah mempertemukan mereka kembali ditempat sekolah yang sama. Alexa Septia dan Adiba Rahmawati, itulah nama teman teman Alda yang selalu menemaninya. Banyak orang bilang kita bagaikan perekat yang kemana mana selalu bersama

Cerpen "Kata Terakhir" Karya : IMMawati Nafisa (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021)

       Kata Terakhir Karya : IMMawati Nafisa (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021) Telepon genggam dalam saku mantel ku bergetar. Satu nama yang kubaca di layar handphone ku membuatku sangat malas untuk mengangkatnya. Nama itu mengingatkanku pada sebuah peristiwa. Peristiwa satu hari yang merusak seluruh kebahagiaan hidup ku. Ya 1 hari di mana Aku kehilangan ibuku. 2 tahun yang lalu tepat saat aku baru saja menapakkan kakiku di sekolah baruku. Iya di masa putih abu-abu ku. pada hari pertama masa pengenalan lingkungan sekolah diantar kedua orang tuaku. lengkap. Ada ayahku yang mengendalikan setir mobil dan ibuku yang berada di sisi-nya mengelus perutnya yang bertambah besar karena ada adikku yang sedang dikandungnya. itu aku masih layaknya anak kecil bercerita banyak hal di tengah perjalanan ku ke sekolah baruku. Ya maklumlah ya selama hampir 15 tahun aku sendiri tanpa saudara masih sangat manja terhadap kedua orang tuaku. Di saat Hening, tiba-tiba Telepon Ayahku berbunyi