Postingan

Juara 1 Lomba Menulis_Nominasi Artikel_Erma Yesiana_PK IMM Moh. Hatta FEB UMS

PEREMPUAN DIRUMAH ATAU DILUAR RUMAH Oleh :  Erma Yesiana (PK IMM Moh. Hatta FEB UMS) Assalamu’alaikum Wr, Wb Seiring berjalannya waktu, modernisasi bukan hanya merubah pergaulan, gaya hidup, budaya namun juga segala aspek kehidupan manusia, baik dalam pola pikir maupun kinerja. Salah satunya ialah manusia dalam memandang kehidupan perempuan. Menurut penelitian Stanford University , perempuan menangkap pesan-pesan di bawah alam sadar secara lebih cepat dan akurat yang disebut intuisi, kemunculannya berdasarkan pada proses mental di luar kesadaran yang mana banyak perempuan tidak sanggup menerangkan secara spesifik bagaimana datangnya, maka dari itu perempuan dikenal makhluk yang bekerja dengan kepekaan dan emosinya. Kepekaan inilah yang menjadikan suatu hal berbeda dan membuatnya semakin kompetitif. Menurut Dr. Aisyah, perempuan dibekali dengan ketebalan otak bagian tengah yang membuatnya dapat multitasking, mengerjakan banyak hal dalam waktu yang bersamaan. Jadi bersyukur

Masif Tidaknya Organisasi Tergantung pada Pemimpinnya? (Oleh IMMawati Estry Annasya Winas ; Ketua Bidang Organisasi PK IMM Moh. Hatta 2019)

Masif Tidaknya Organisasi Tergantung pada Pemimpinnya? Oleh : Estry Annasya Winas The best example of leadership is leadership by example. - Jerry McClain of Seattle, WA- Seiring dengan berkembangnya peradaban rupanya tak membuat dunia semakin mengerat. Kemajuan teknologi telah membawa pengaruh besar kepada setiap individu. Kurangnya filtrasi dari masing-masing individu terkait pergeseran zaman diyakini membawa pengaruh buruk terhadap individu itu sendiri. Salah satu dampak dari kurangnya filtrasi tersebut adalah meningkatknya angka individuasi diri pada suatu individu. Seorang individu tersebut akan cenderung menikmati dunia barunya tanpa berinteraksi dengan individu lainnya. Mereka beranggapan bahwa keefektifan berinteraksi melalui media online ataupun sejenisnya akan membawa hasil yang memuaskan. Akan tetapi justru hal tersebut menjadi boomerang bagi individu itu sendiri. Hal tersebut memicu rusaknya citra jiwa sosial dari masing-masing individu sehingga mengakibatka

Menengok Ketimpangan dan Hikmah Di Balik Wabah ( Oleh IMMawan Khoirul Shidiq ; Ketua Bidang Hikmah PK IMM Moh. Hatta 2019)

Menengok Ketimpangan dan Hikmah Di Balik Wabah Beberapa minggu kebelakang ibu pertiwi menangis tersendu-sendu terkoyak hatinya permasalahan datang silih berganti tak kunjung menemui titik akhir mencakup segala aspek kehidupan bangsa yang carut marut saat ini, belum usai kita dihadapkan oleh rancangan undang-undang omnibuslaw (cilaka) yang eksploitatif sehingga ditolak oleh berbagai kalangan karena tidak berpihak kepada buruh dan mengancam lingkungan karena terkesan hanya mementingkan investasi saja hingga menimbulkan gelombang demonstrasi diberbagai penjuru negeri, dan saat ini kita juga diterjang oleh rudal musuh yang datang dari negeri nan jauh dengan kekuatan yang begitu luar biasa bahkan hampir seluruh negara didunia takluk dipukul mundur olehnya, sekali ber negara-negara super power dengan berbagai keunggulan dari berbagai aspek terutama kekuatan militernya kewalahan melawan musuh yang satu ini, lantas sebenarnya siapakah dia dan seperti apa wujudnya? Covid-19 atau sering

Kontra Pemikiran Gerakan Mahasiswa (Oleh IMMawan Luky Achmal ; Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan PK IMM Moh. Hatta Periode 2019)

Kontra Pemikiran Gerakan Mahasiswa Oleh : IMMawan Luky Achmal Febrianto (Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan IMM Moh. Hatta FEB UMS) Menelisik lebih jauh tentang khasus ekologi yang sempat menggemparkan hati para aktivis. Khasus ekologi masih saja menjadi jamuan hangat dalam berbagai kajian bagi para mahasiswa. Tentunya untuk mereka yang biasa disebut aktivis militan. Mulai dari PT. RUM, penggusuran Tamansari, NYIA, Kentingan baru, Pabrik Semen Rembang dan masih banyak lagi. Semuanya berbicara mengenai ekologi serta bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jika berbicara perihal penggusuran maka semakin akrab ditelinga kita tentang aparat, memang merekalah tangan kanan dari pegiat modal ini. Lalu siapa mereka yang berani menggusur masyarakat? Ia pun lahir dari rahim masyarakat. Lantas siapa yang berani bertanggung jawab? Lagi lagi para feodal yang berbicara tentang ini, ekspansi ekonomi yang menyandra sebagian dari mereka yang tak bermateri. Yang tak berdaya tak p

Puisi "Ilham" Karya : IMMawati Eka Pratiwi (Kader PK IMM Moh. Hatta 2019)

       ILHAM Karya : IMMawati Eka Pratiwi (Kader PK IMM Moh. Hatta 2019) Wahai... Pengisi hati,pelipur lara. Dambaan hati dari sang Ilahi. Kelulidah memaggilmu, Hilang arah tanpa sosokmu, Datang petaka tanpa namamu Kelam..gulita..buta hati Saat pudar bayangmu Gemuruh dalam jiwa menambah sengsara Membawa perih sayatan yang kau tinggal Pahamkah? Bahwa HADIRMU ILHAM dihidup KU. DIRI YANG   TERKESAN KERDIL

Perjuangan Belum Usai, Oleh IMMawan Khoirul Shidiq (Ketua Bidang Hikmah PK IMM Moh. Hatta Periode 2019-2020)

"Perjuangan Belum Usai" Oleh : IMMawan Khoirul Shidiq  (Ketua Bidang Hikmah PK IMM Moh. Hatta Periode 2019-2020 ) Soekarno pernah berkata “ perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah ,tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”mencoba untuk merefleksikan perkataan bapak proklamator kita ,bahwasanya apa yang beliau katakan benar terjadi saat ini ,bagaimana dulu kita disatukan dengan tujuan yang sama dan jelas yaitu melawan kolonialisme dengan semangat yang menyala-nyala untuk mencapai sebuah negara yang merdeka. Lalu apakah setelah bangsa ini   memproklamirkan kemerdekaannya perjuangan kita telah usai ? saya rasa belum . Teringat akan perkataan Moh.hatta “ternyata kemerdekaan yang kita raih saat ini tidak mampu mencapai cita-cita sosialnya”, saya rasa itu memang benar dengan melihat realita saat ini dalam masyarakat ketimpangan sosial antar kelas semakin jauh jaraknya dan masih banyak lagi permasalahan yang lain di negri ini ,dan seka

28 Oktober Sebagai Hari Sumpah Pemuda Oleh Erma Yesiana (Sekertaris Bidang Hikmah PK IMM Moh. Hatta 2019-2020)

Hidup Mahasiswa ! Hidup Pemuda Indonesia ! Hidup Perempuan ! Hidup Rakyat Indonesia ! 28 Oktober - Hari Sumpah Pemuda sebagai tonggak utama dalam sejarah  pergerakan Indonesia . Menghasilkan tiga keputusan Kongres yang dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara  Indonesia Pertama : Kami poetra dan poetri Indonesia,   mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia. Kedoea : Kami poetra dan poetri Indonesia ,   mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia. Ketiga : Kami poetra dan poetri Indonesia ,   mendjoendjoeng bahasa persatoean,   bahasa Indonesia. 91 tahun sesudah Sumpah Pemuda dengan bersumpah untuk mengakui satu tanah tumpah darah yaitu Indonesia, Satu bangsa yaitu Indonesia serta menjunjung satu bahasa yaitu Bahasa Indonesia. Khas dari   Momen Sumpah Pemuda saat itu juga ialah semangat Para pemuda dari berbagai etnik dan latar belakang organisasi pemuda yang berbeda mampu berkump