PROFIL IMM KOM. MOH. HATTA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS Hatta... begitulah mahasiswa sering memanggil komisariat kita, yang sebenarnya bernama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Mohammad Hatta Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang disingkat IMM Kom. Moh. Hatta. Nama komisariat ini di ilhami dari nama Bapak Koperasi Indonesia, yaitu Moh Hatta. Beliau merupakan salah satu sosok revolusioner yang ikut serta dalam menegakan harga diri bangsa ini. Harapanya dengan memberikan nama Moh. Hatta teman-teman IMM dapat menjadi sosok revolusioner bangsa Indonesia di massa selanjutnya. Oiya, Teman-teman mahasiswa baru pasti udah tau kan, dimana IMM Kom Moh Hatta...? Yups, tempat dimana teman-teman daftar masta dulu... Kalo masih nggak tau...? Yuk cari tahu bareng,teman-teman masuk dari pintu utama FEB,sampai ke stage hall FEB kita belok kiri sedikit, ada pintu di atasnya papan merah bertuliskan IMM Kom Moh Hatta, Naaah... itu dia Basecamp imut dari sang revolusioner se
Pengaruh Perkaderan IMM Terhadap Keparipurnaan Identitas Mahasiswa. Oleh: Teguh Jairyanur Akbar Mahasiswa seorang intelektual, kaum terdidik, dan golongan yang melek angka. Mahasiswa adalah seorang pelajar yang menuntut Pendidikan tingkat lanjut di perguruan tinggi dengan berbagai program jurusan yang ditempuh mulai dari ekonomi, hukum, tekhnik, kedokteran, dan masih banyak lagi. Tapi, apakah menjadi seorang mahasiswa hanyalah sekedar identifikasi atas keterdaftarannya didalam suatu perguruan tinggi? Saya kira tidak, agaknya terlalu sederhana dan amatlah sempit jika kita mengartikan mahasiswa hanya melalui keabsahan administratifnya. Mahasiswa terdiri dari dua suku kata “maha” yang artinya “ter, paling, tinggi” dan “siswa” yang artinya “pelajar, murid; yang menempuh pendidikan”. Lalu apa maksud dari keutuhan dua suku kata yang membentuk nama mahasiswa itu tadi? Nampaknya disini kita akan sedikit memerlukan perenungan yang agak filosofis, daripada hanya seked
Mosi Tidak Percaya Pada DPP IMM (Sebuah tulisan dari kaum mustad’afin) Sedikit intermezo dari saya yang tak tau menau bagaimana keadaan rumah ku yang indah ini sudah menjadi tempat kotoran yang sulit dihilangkan, kalau kata jalaludin Rumi “ Hanya ada satu jenis kotoran yang amat sulit dibersihkan dengan air bening ialah kebencian dan fanatisme buta yang telah melekat pada ruh “. Apakah ini yang sedang terjadi pada rumahku yang indah ini (dulunya), namun apa daya keindahan ini tertutupi oleh kebencian dan fanatisme yang membabi buta, sampai sampai harkat dan martabat rela di hilangkan. Selamat datang immawan dan immawati kita sudah berada di taraf kehancuran moral didalam rumah kita sendiri, apakah kita patut berdiam dan hanya pasrah atas keadaan saat ini, tentu tidak bukan ?, aku disini mengajak kepada immawan dan immawati untuk muhasabah serta kembali lagi lagi pada fitrah gerakan kami, yang mana ketika melihat ketidak adilan maka selayaknya kita lawan dan perjuangkan kebenaran. Mar
Komentar
Posting Komentar
Wajib komentaar, neng ojo saru-saru.