Bagaimana Awal 1 Mei Diperingati Sebagai Hari Buruh ?_IMMawan Riska Febrianto (Anggota Bidang Hikmah PK IMM Moh. Hatta 2020/2021)


Bagaimana Awal 1 Mei Diperingati Sebagai Hari Buruh ?

“Pada hari 1 Mei buruh dibebaskan dari kewajiban bekerja kesempatan bagi buruh untuk merayakan kemenanganya“

[ps 15: UU No.12/1948]

Hari ini tepat tanggal 1 Mei merupakan peringatan hari buruh internasional. Setelah reformasi bergulir berbagai kran peraturan maupun kebijakan dibuka seluas-luasnya. Salah satu peraturan tersebut adalah Undang-Undang yang berkaitan dengan perburuhan khususnya tentang kebebasan berserikat. BJ habibie sebagai presiden pertama era reformasi merespon perubahan tersebut dengan meratifikasi konvensi ILO no.81 tentang kebebasan serikat buruh dan di ikuti keluarnya Undang-Undang No.21 tahun 2000. Adanya ratifikasi tersebut dan keluarnya UU 21 Tahun 2000 telah berdampak terhadap gerakan buruh di indonesia. Dampak tersebut adalah menjamurnya gerakan serikat buruh bagai cendawan di musim hujan. Itu seklumit kondisi gerakan buruh di era setelah reformasi. Lantas bagaimana awal 1 mei diperingati sebagai hari buruh ?

SEJARAH MAYDAY

Pada tahun 1884, Federation Of Organized Trade Union and Labour Union US, menuntut agar pada tanggal 1 Mei 1886, 8 jam kerja mereka harus disahkan dan diterapkan untuk semua pekerja Amerika Serikat. Namun para pemilik perusahaan menolak. Keseluruhan perkembangan awal kapitalisme berlandaskan salah satunya dari jam kerja yang sangat panjang. Pada saat itu buruh dapat bekerja antara 14 hingga 18 jam sehari. Oleh karena itu pada tanggal 1 Mei 1886, demontrasi dan pemogokan buruh berlangsung di seluruh AS.Buruh terus memaksa untuk 8 jam kerja. Lebih dari 350 rb buruh diseluruh AS terlibat langsung dalam pemogokan tersebut. Sementara ratusan ribu buruh lainya bergabung dengan berbagai macam demonstrasi. Pemogokan berlangsung selama beberapa hari. Pada tanggal 3 Mei 1886, buruh chicago bersama dengan anak-anak dan kaum perempuan melumpuhkan aktivitas industri. Polisi kemudian menembaki buruh-buruh yang mogok di McCormick Reaper Works. Enam orang buruh tewas dan banyak yang mengalami luka-luka akibat peluru yang ditembakkan secara brutal oleh polisi ke tengah-tengah massa. Kejadian tersebut membangkitkan kemarahan buruh yang lebih besar lagi, akibat dari kejadian tersebut pada tanggal 4 Mei 1886 di bundaran lapangan Haymarket, para buruh menggelar aksi pemogokan dengan skala yang lebih besar lagi. Aksi tersebut awalnya berjalan damai, ketika massa aksi mulai membubarkan diri tiba-tiba terjadi ledakan bom dibarisan polisi yang menewaskan 7 orang polisi. Polisi kemudian menembaki massa buruh, hingga kini tidak jelas korban dari peristiwa tersebut. Pemerintah kemudian melakukan balasan, propaganda dibuat untuk mengkambinghitamkan buruh atas kejadian tersebut. Tanpa ada bukti kuat di sidang delapan buruh divonis hukuman mati. Empat buruh akhirnya menjalani vonis hukuman mati.

Peristiwa berdarah tersebut menjadi awal konsolidasi buruh diseluruh dunia. Pada tahun 1889, tiga tahun setelah kejadian tersebut dalam kongres pembetunkan Internasionale kedua yang dihadiri oleh Frederick Engels, menetapkan 1 Mei sebagai hari buruh internasional. Pada tahun 1918 ratusan anggota Serikat Buruh Kung Tang Hwe koan menggelar peringatan hari buruh sedunia di Surabaya. Peringatan tersebut dicatat sebagai Hari Buruh Sedunia pertama kali di Indonesia. Sejak tahun 1918 hingga 1926 gerakan buruh di Hindia Belanda mulai secara rutin memperingati Hari Buruh Sedunia, peringatan ini biasanya diringi dengan pemogokan yang luar biasa. Pada tahun 1923, Semaoen dalam hari Buruh Sedunia berpidato pada rapa umum VSTP (Serikat Buruh Kereta Api dan Tram) di semarang menyerukan pemogokan umum. Berbagai macam persoalan ia kemukakan mulai dari persoalan jam kerja, penghapusan bonus, persoalan gaji, pemutusan hubungan kerja tanpa alasan. Meletusnya pemberontakan PKI di tahun 1926 dan 1927 melawan kolonialisme Belanda membuat perayaan Hari Buruh semakin sulit untuk dilaksanakan. Pemerintah Kolonial Belanda melarang penyelenggaraan Hari Buruh Sedunia.

Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, peringatan Hari Buruh Sedunia kembali di peringati. Kabinet syahrir kedua (Maret 1946-Oktober 1946) memberikan keleluasaan bagi gerakan buruh untuk memperingati hari buruh sedunia tahun 1946. Kementrian Sosial yang dipimpin oleh Maria ulfah mengeluarkan maklumat yang isinya :
1. Buruh ikut merayakan hari 1 Mei tetap diberikan Upah
2. Kantor-kantor diperkenankan mengibarkan bendera merah disamping bendera merah putih

Maklumat tersebut merupakan jawaban positif atas tuntutan gerakan buruh itu sendiri. Menteri sosial memberikan pidato lewat pidato yang berisikan sejarah singkat buruh dinegara serta harapanya agar gerakan buruh ikut serta membangun Indonesia yang merdeka. Salah satu hal penting dalam hari Buruh sedunia tahun 1946 adalah ekspresi keprihatinan yang bertujuan untuk mendorong keadilan sosial bagi masyarakat umum. Serikat Buruh dan Serikat Tani memutuskan untuk menyusun maklumat bersama, yang diantaranya adalah dukungan untuk pemerintah Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan 100%, menasionalisasi perusahaan-perusahaan, tanah yang luas yang dikuasai oleh perorangan menjadi milik negara, dan hasilnya digunakan untuk kepentingan rakyat.Lebih lanjut isi maklumat tersebut juga menuntut agar proses produksi dan konsumsi sosial haruslah berada dibawah kontrol dewan buruh dan tani. Pada peringatan Hari Buruh Sedunia tahun 1947 gerakan buruh mulai menyusun langkah-langkah untuk persatuan. Karena banyak buruh buruh yang berdiri sendiri berdasarkan atas wilayah kerjanya. Buruh kereta api di stasiun Manggarai berkumpul menjadi satu, sementara di solo juga demikian. Salah satu peristiwa penting dalam gerakan buruh di Indonesia adalah terbentuknya Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesian(SOBSI) yang merupakan persatuan dari berbagai serikat buruh. Persatuan yang dibangun bukanlah identitas kesukuan atau agama secara eksklusif melainkan identitas kebersamaan sebagai kelas buruh, Persatuan yang dibangun bahkan secara Internasional.

Ditulis oleh:

IMMawan Riska Febrianto
Anggota Bidang Hikmah
PK. IMM MOH. HATTA

Daftar pustaka :

Tedjasukmana,iskandar.2008.Watak Politik Gerakan Serikat Buruh Indonesia. Jakarta : Penerbit TURC.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil IMM KOM. MOH. HATTA