Postingan

BAHAN BAKAR ORGANISASI_Pimpinan Bidang EKOWIR IMM Moh. Hatta 2020/2021

BAHAN BAKAR ORGANISASI Oleh : Bidang EKOWIR PK IMM Moh. Hatta 2020/2021 Layaknya sebuah mesin yang membutuhkan bahan bakar menjadi energi guna menggerakan sebuah kendaran, seperti itu pula sebuah organisasi perlu adanya bahan bakar untuk dapat bergerak mencapai cita-citanya. Tak ayal sebuah kendaraan mogok karena salah satunya dipicu oleh kehabisan bahan bakar, bak organisasi tanpa sebuah ekonomi tak akan dapat berjalan. IMM merupakan organisasi perkaderan dan pergerakan sekaligus menjadi organisasi otonom Muhammadiyah. IMM bergerak dalam tiga arah bidang, yaitu: keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan. Dalam pergerakannya IMM membutuhkan masukkan dana agar dapat berjalan untuk menggapai cita-cita yang diimpikannya 56 tahun silam. Dana ini menjadi salah satu bahan bakar IMM dalam kelangsungan kegiatan, sumber dana biasanya ia peroleh dari donator, sponsor, AUM, dan sebagainya. Tak cukup sampai disitu IMM mulai mengembangkan sayap-sayapnya keranah kemandi

Puisi "MORAL" Karya : IMMawati Nafisa (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021)

       MORAL Karya : IMMawati Nafisa (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021) Krama mulai roboh Etika tak lagi tertata Cicipi dusta dalam politik Yang menyaksikan kebenaran etik Melawan kebijakan miring Tak ada lagi manusia untuk digiring Apakah ini yang dinamakan zaman now ? Tak ada yang mengedepankan etika dan norma Muka berlapiskan topeng Mental tumbang dihantam kerasnya kehidupan Teguh telah memudar Moral telah kehilangan akar Asa telah berpencar Tak ada lagi keadaan yang benar Topeng terpahat sempurna Para penguasa bagai bertahta mahkota Hanya bisa merana menyudut di pinggiran kota Digradasi oleh warna dari hitam lalu abu-abu dan menjadi putih Apakah ini yang namanya norma? Saat itulah hatiku bergetar Dunia bertanya nasib politik Ketika norma nilai tak lagi ditelisik Kehancuran mulai menggelitik Tak ada lagi yang berkutik Jangan kamu jadi penerus bangsa Jika kamu terus menghancurkan moral Tapi jadilah pembaharu, jadi

Epistemologi Ilmu Bagi Kader IMM_Pimpinan Bidang RPK IMM Moh. Hatta 2020/2021

Epistemologi Ilmu Bagi Kader IMM Oleh : Bidang RPK PK IMM Moh. Hatta 2020/2021 A. Semangat Menuntut Ilmu Bagi Kader IMM Kita sebagai Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah harus mampu mengembangkan ilmu pengetahun, baik itu pengetahuan yang didapat dari kita belajar dikampus atau bahkan kita mencari diluar ruang kelas yaitu dengan diskusi. Ini adalah budaya yang perlu dijalankan oleh kader IMM itu sendiri, jangan sampai kita malas menuntut ilmu. Bahkan lebih banyak waktu yang kita dilakukan untuk belajar diluar kelas daripada didalam kelas. Sehingga kader IMM harus belajar dimanapun tempatnya. Belajar tidak melulu pada kita membaca buku, tapi kita belajar dari pengalaman juga. Sebagai kader IMM seharusnya mampu mencontoh sifat nabi Muhammad yang menganjurkan untuk setiap muslim menuntut ilmu. Bahkan nabi Muhammad mengatakan طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ yang artinya "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim." Dan ad

Puisi "RINDU" Karya : IMMawati Nafisa (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021)

       RINDU Karya : IMMawati Nafisa (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021) Bagaikan dua tebing yang terpisah Kamu dan aku berdiri kokoh Kini, jarak memisahkan kita Padahal kita pernah berdiri pada ruang yang sama Bersama kenyamanan antara kita Namun nyaman, hanyalah hawa yang disertakan angin dalam sepoinya Jika pada jarak angin berhembus Maka biarkan hati kita yang mengucap sendu dan rindu Dengan kata-kata tanpa aksara Bungkam menyiksa, menjerit, mengais harapan Jikalau bisa Ingin rasanya hati ini mengirim surat rindu Surat yang ku titipkan pada hembusan angin Melirik rindu, jiwa menjadi hampa Luka terbuka, meninggalkan bekas tak kasat mata Bahagia seolah hanya kata tanpa makna Luka, terlalu nyata menjadi selimut jiwa yang kosong Jika jarak hanya sebuah kiasan Mungkin mudah bagi kita untuk mengelak Tapi jarak ini adalah siksaan nyata yang membentang Surat Terakhir tersimpan di atas meja itu Bersama hujan dan gugus bintang Juga ra

Puisi "TANGISAN ALAM" Karya : IMMawati Widya Anisa (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021)

       TANGISAN ALAM Karya : IMMawati Widya Anisa (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021) Pagi ini langit menangis melihatmu Melihat keadaanmu dan kekacauanmu Hijaumu yang memudar Asap yang menyelimutimu Tangisan hewan kesayanganmu Rasa sepi lautmu Meyakinkan penjaganya untuk tetap bersamanya Melarang mereka pulang Sampai membuatnya harus berpulang Amarah gunung yang sudah memuncak Menyayat langit barat yang memandang

Ada Apa dengan Aku dan Ikatan (IMM)?_Pimpinan Bidang Organisasi IMM Moh. Hatta 2020/2021

Ada Apa dengan Aku dan Ikatan (IMM)? Oleh : Bidang Organisasi PK IMM Moh. Hatta 2020/2021 "Kita sendiri bisa berbuat begitu sedikit, bersama-sama kita bisa melakukan begitu banyak." -Helen Keller- Tidak terasa sudah setahun lebih wabah Covid-19 merambah di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Semua aspek belajar, mengajar, hingga kegiatan berorganisasipun dialihkan secara online. Dari guru, dosen, hingga mahasiswapun harus menyesuaikan diri dalam kondisi yang baru. Memutar otak untuk memikirkan bagaimana cara terbaik agar semuanya bisa berjalan seperti biasa walaupun terkendala jarak adalah hal yang kita lakukan semua. Seperti yang kita ketahui Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau biasa dipanggil IMM adalah termasuk salah satu organisasi ortom. Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah ialah organisasi atau badan yang dibentuk oleh Persyarikatan Muhammadiyah yang dengan bimbingan dan pengawasan, diberi hak dan kewajiban untuk mengatur rumah tangga sendiri, mem

Puisi "MATI" Karya : IMMawati Nafisah Zulaikha R (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021)

       MATI Karya : IMMawati Nafisah Zulaikha R (Kader PK IMM Moh. Hatta 2020/2021) Hening mulai mengganggu hidupku Kegelapan masuk dalam jiwaku Sepi, bagiku adalah kata yang menggambarkan semuanya Tidak terelakan lagi bertanya tentang kekosongan hati Kamu ini bergemuruh layaknya petir Menatap langit mendung, dingin menusuk batin Nyatanya mati menjadi takdir sejengkal pun Nyatanya tak berarti Kelak menjadi seutuh semu Menyiksa sepi berwarna abu Menyiksa hati sampai Kelabu Aku menyusuri lorong-lorong buntu Dengan tatapan kosong tak teratur Semua hampa seolah menyekapku tanpa oksigen Sesak membelai hitam bergores sakit Tubuhku lunglai hampir tumbang Akankah hitam ini kelak menjadi putih Sedangkan terus putih ku gerus dengan kufur Pekatnya hitam yang kian mengejar Harmoni dengan setan membujuk rayu Tuhan, masihkah terampuni jika mati adalah takdir yang ku pasrahkan?