Mosi Tidak Percaya Pada DPP IMM

(Sebuah tulisan dari kaum mustad’afin)

 

Sedikit intermezo dari saya yang tak tau menau bagaimana keadaan rumah ku yang indah ini sudah menjadi tempat kotoran yang sulit dihilangkan, kalau kata jalaludin Rumi “ Hanya ada satu jenis kotoran yang amat sulit dibersihkan dengan air bening ialah kebencian dan fanatisme buta yang telah melekat pada ruh “. Apakah ini yang sedang terjadi pada rumahku yang indah ini (dulunya), namun apa daya keindahan ini tertutupi oleh kebencian dan fanatisme yang membabi buta, sampai sampai harkat dan martabat rela di hilangkan.

Selamat datang immawan dan immawati kita sudah berada di taraf kehancuran moral didalam rumah kita sendiri, apakah kita patut berdiam dan hanya pasrah atas keadaan saat ini, tentu tidak bukan ?, aku disini mengajak kepada immawan dan immawati untuk muhasabah serta kembali lagi lagi pada fitrah gerakan kami, yang mana ketika melihat ketidak adilan maka selayaknya kita lawan dan perjuangkan kebenaran.

Mari kita melihat kejadian MUKTAMAR IMM ke XX kemarin di Palembang, bayak sekali pergolakan terjadi dari Laporan Pertanggungjawaban dari Ketua Umum DPP IMM (Abdul Musawir Yahya) yang diterima tanpa syarat dan mulus bak lintasan balap. Padahal tidak selayaknya LPJ tersebut diterima dengan banyaknya permasalahan dan permainan di dalamnya, dari kasus ikut serta dalam politik praksis yang berafiliasi dengan paslon 02. Hal ini sudah sangat melanggar etik dan moral sebagai kader ikatan, jelas dituliskan pada poin pertama Rekomendasi tanwir IMM yang berbunyi “ Menjaga netralitas dan independensi dalam pemili 2024, kemudian menurut Abdul Mu’ti Pertama, Muhammadiyah akan tetap netral dalam Pemilu 2024 dan tidak mendukung partai politik atau pasangan capres-cawapres tertentu. Kedua, meskipun memberikan kebebasan kepada kader-kadernya untuk terlibat dalam politik praktis, mereka yang terlibat harus nonaktif dari jabatannya di Persyarikatan Muhammadiyah. dari kalimat tersebut sudah jelas melanggar dan selayaknya LPJ dari Ketum DPP IMM tidak dapat diterima, kalau kata salah satu kader IMM mengatakan ikut DAD lagi saja biar bisa tahu mana yang benar dan salah, tentu kalimat tersebut juga mengingatkan kita perlunya kita melihat kenawah dan selalu ber muhasabah atas kesalahan dan kekurangan kita, bukan malah selalu melihat ketasa yang tak tahu mana ujungnya dan malah menjadi jurang untuk kita sendiri.

Kemudian yang menjadi pertanyaan, apa guna forum tertinngi IMM yang kita sebut Muktamar tidak berjalan semestinya dan bukan menjadi gerakan inovatif untuk perubahan IMM dan kemajuan IMM itu sendiri. Apakah layak seorang sudah dewasa harus selalu diingatkan atas kesalahnnya, bukannya itu patut untuk anak kecil yang belum tahu menau tentang suatu kesalahan dan kebenaran, lagi lagi saya mengajak kepada seluruh kader IMM untuk menyerukan MOSI TIDAK PERCAYA!!! Terhadap DPP IMM dan Bersama sama meminta pertanggung jawaban seadil adilnya dan sepakat untuk mencoreng nama ABDUL MUSAWIR YAHYA dari tataran kader IMM baik dari tingkat Komisariat sampai DPP

 

“ MENOLAK TUNDUK DAN BANGKIT MELAWAN KARENA DIAM ADALAH KEHANCURAN DAN MUNDUR ADALAH PENGHIANATAN “

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil IMM KOM. MOH. HATTA