Sikecil yang ter tindas





Dari pengalaman dan realita yang ada, walaupun kecil tetapi banyak yang menghiraukannya dan kadang sebagian kita tidak beduli atau menganggap remeh terhadapnya. Hewan ini sangatlah perminim dimata manusaia dan juga hewan yang di kenal dengan sebutan “Pemakan dari sisa makanan” atau juga “ Hewan yang tidak punya malu, yang suka menggrogoti makanan tanpa ijin” iya…….benar ,tapi apakah kita harus bilang seperti itu? Terhadapnya? Pastinya tidak!!..
 kita lihat atau tengok dari kisah-kisah terdahulu ataupun yang Allah tuliskan di Al-Quran. Kisah yang dinukil dikala Kerajaan Nabi Sulaiman a.s. dikala itu sedang mengalami musim kering yang begitu panjang. Lama sudah hujan tidak turun membasahi bumi. Tanah-tanah gersang melanda di mana-mana. Baginda Nabi Sulaiman A.S mulai didatangi oleh ummatnya untuk dimintai pertolongan dan memintanya memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk membasahi kebun-kebun dan sungai-sungai mereka.
Kemudian, baginda Nabi Sulaiman AS memerintahkan satu rombongan besar pengikutnya yang terdiri dari bangsa jin dan manusia berkumpul di suatu kawasan lapang untuk berdoa lalu memohon kepada Allah SWT agar musim kemarau segera berakhir dan hujan segera turun.

Sesampainya mereka di kawasan tersebut, baginda Nabi Sulaiman A.S  melihat seekor semut kecil berada di atas sebuah batu. Semut itu berbaring kepanasan dan kehausan. Baginda Nabi Sulaiman A.S kemudian mendengar sang semut mulai berdoa memohon kepada Allah s.w.t. penunai segala hajat seluruh makhlukNya.

Mendengar doa si semut maka Baginda Nabi Sulaiman A.S, kemudian segera memerintahkan rombongannya untuk kembali pulang ke kerajaan sambil berkata pada mereka (para semut) :
“Kita segera pulang, sebentar lagi Allah s.w.t. akan menurunkan hujan-Nya kepada kalian. Allah s.w.t. telah mengabulkan permohonan seekor semut”.
 Kemudian Baginda Nabi Sulaiman dan rombongannya pulang kembali ke kerajaan.
Dan juga Dalam Al-quran yang mengkisahkan : "Hai semut-smur, masuklah kalian ke dalam sarang agar selamat dan tidak terinjak oleh rombongan Nabi Sulaiman," ucap Raja Semut.

Nabi Sulaiman tersenyum mendengar suara semut yang ketakutan itu.
Ketika kaum semut itu tengah sibuk menyelamatkan diri, Nabi Sulaiman menyuruh kepada rombongannya untuk terus bersyukur kepada Allah SWT. Sungguh Anugerah Allah, meskipun diberi kekuatan hebat pun Nabi Sulaiman ini tidak pernah sombong, rasa syukur yang selalu Beliau ucapkan sob.

Setelah beberapa saat berhenti, Nabi Sulaiman dan rombongannya kembali meneruskan perjalanan.
Ketika melintasi lembah semut itu, Nabi Sulaiman dan rombongannya mendapatkan pujian dari Raja Semut. Kaum semut bersyukur karena sarangnya tidak rusak oleh rombongan Nabi Sulaiman.

"Kami takjub kepada Nabi Sulaiman yang mengerti bahasa binatang, sehingga tidak ada satupun yang terbunuh diantara kami," kata Raja Semut.

Kisah ini merupak cuplikan dari ayat Al Qur'an surat An-Naml ayat 18 yang artinya,
"Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari."
(QS. An-Naml: 18).

Dan masih banyak lagi yang disebutkan dalam hadis maupun Al-quran..

 By.Burhan 
My Fb Mas Han
My Web: www.pekalongancenter.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil IMM KOM. MOH. HATTA