Hati atau fisik dulu yang perlu dihijab ?
Oleh IMMawati Maratus Sholihah
Kebanyakan dari kalangan wanita ketika
ditanya kenapa belum berhijab, jawabannya kurang lebih, “saya mau hijab in hati
saya dulu baru nanti kalau sudah baik, saya akan berhijab secara keseluruhan”.
Dari kata-katanya memang tidak ada yang salah dan mungkin banyak yang
sependapat dengan jawaban tersebut. Padahal ketika benar-benar kita cermati
jawaban tersebut hanya sebuah alasan yang tidak logis. Karena disini kita
berbicara tentang kewajiban bukan tawar menawar.
Didalam
Al-Qur’an tercantum dua ayat yang menyebutkan tentang kewajiban berhijab bagi
wanita muslimah.
1. Q.S. An-Nur (24) : 31
“... Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya) ...”
2. Q.S. Al-Ahzab (33) : 59
“Wahai nabi! Katakanlah kepda isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan
isteri-isteri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya keseluruh
tubuh mereka.’ Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali,
sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allaoh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ketika kita
berbicara tentang kewajiban, alasan tersebut diatas tidak dibenarkan. Karena,
misalnya saja kita qiyash kan dengan kewajiban sholat. Apakah kita harus
memperbaiki diri dulu baru kita laksanakan sholat?, bukan demikian, namun
sebaliknya, sholat akan secara perlahan-perlahan mencegah kita berbuat keji dan
mungkar. Dengan sholat kita akan sedikit demi sedikit merubah tingkah laku kita
ke arah yang lebih baik dan lebih baik lagi.
Begitu pula dengan
kewajiban berhijab. Keputusan berhijab akan mempengaruhi pola pikir dan polah
tingkah kita untuk selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat dan sesuai
syari’ah. Pelan-pelan segala pikiran, perkataan dan perbuatan kita akan menuju
kepada kebaikan.
Apabila ada dua kue,
yang satu terbungkus rapi dan cantik, semut dan lalat-lalat nakal tak dapat
menyentuhnya. Sedangkan yang satunya dibiarkan begitu saja tanpa pembungkus,
dikerubungi semut dan lalat-lalat hijau. Tanpa pikir panjang pasti kita memilih
yang terbungkus rapi bukan?. Kita pasti jijik melihat kue yang tanpa
pembungkus.
Jadi tidak ada lagi
alasan untuk menunda diri berhijab. Hanya tinggal meluruskan niat, memperbanyak
ilmu duniawi sekaligis ukhrowi. Kemudian jemput hidayah dari Alloh SWT, maka Muslimah
yang anggun, cantik, cerdas dan aktif akan siap menebar manfaat
disekelilingnya.
Walloohu’alam bishshowab.
*IMMawati Maratus Sholihah
Anggota Bidang IMMawati Komisariat Mohammad Hatta
Anggota Bidang IMMawati Komisariat Mohammad Hatta
postingan ke isine mbok ngene iki...........ngademke pikiran!!!
BalasHapus