Postingan

Perjuangan Kita

Gambar
Setiap organisasi dengan ragam segmentasi memiliki suatu instrumen pengambilan keputusan kolektif dan dijadikan sebagai suatu bentuk pelegalan kekuasaan. Keputusan kolektif itu disebut sebagai kongres, musyawarah tertinggi atau dalam IMM dikenal dengan istilah “Muktamar”.                 Dalam muktamar itulah dibahas suatu konsepsi tentang agenda perubahan terkait kampus dan Indonesia sebagai suatu komunitas berkemajuan. Pandangan-pandangan yang revolusioner dan berakar, terukur dan terarah digagas dalam forum ini. Maka menjadi ideal jikalau muktamar dijadikan sebagai Darul Aqobah bagi kader ikatan dalam menggagas suatu komunitas ideal.                 Sewajarnya segala ekses yang merintangi jalan Ikatan dalam mewujudkan forum muktamar ideal haruslah dihilangkan. Salahsatunya politik transaksional sebagai baju dan cekokan uang sebagai parfume-nya. Kita sebagai kader ikatan yang profetis itu harus mengutamakan politik nilai, suatu al-hikmat as-siyasah (Imam Al-mawardi; Al-Ahkam

Sudah sesuaikan gerakan IMM ?

Gambar
Dalam perjalanannya IMM merupakan basis perkaderan yang cukup diandalkan di perserikatan Muhammadiyah. IMM yang terbagun setengah abad tentu sudah teruji. Tapi IMM sekarang apa lebih baik dari yang dulu atau lebih buruk dari cita-cita Mohammad Djasman cs. Kader berasal dari bahasa Yunani cadre yang berarti bingkai. Bila dimaknai secara lebih luas  berarti,Orang yang mampu menjalankan amanat.Orang yang memiliki kapasitas pengetahuan dan keahlian. Pemegang tongkat estafet sekaligus membingkai keberadaan dan kelangsungan suatu golongan. IMM adalah organisasi kader. IMM merupakan organisasi kaderisasi yang bergerak dibidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah.dalam perjalannannya banyak kader yang turun sebagai roda dan sendi penggerak didalam tatanan masyarakat.                 IMM sebagai Ortom Muhammadiyah.IMM merupakan organisasi otonom Muhammadiyah, menjiwai semangat Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah khususnya di tengah-tengah

Reformasi Ulang bersama Sri Bintang

Gambar
SOLO- IMM Komisariat Mohammad Hatta Fakultas Ekonomi & Bisnis melakukan diskusi bertajuk sarasehan pergerakan bersama Dr. Sri Bintang Pamungkas, MSISE , Sabtu, (26/04/2014). Pembicara adalah aktivis 90-an bersama-sama mahasiswa melakukan reformasi melawan rezim Soeharto. Dalam diskusi yang dihadiri sekitar 20 aktivis, pemibacara mendiskusikan agar melakukan reformasi total dengan melakukan golput terlebih dahulu. Beliau mengatakan bahwa calon-calon yang ada sekarang adalah boneka Amerika yang nantinya ketika terpilih akan sama saja seperti rezim SBY. Beliau yang pernah di penjara pada waktu menentang Suharto, juga sempat akan ditahan pada waktu menyelenggarakan Kongres Nasional Golput. Dalam uraiannya dia menginginkan untuk bergerak bersama-sama melakukan reformasi ulang. Salah satu partisipan Eko Wahyudi menuturkan bahwa pergerakan sekarang tersibukkan oleh konflik kepentingan internal, saling klaim kebenaran yang menjadikan Indonesia tetap terjajah oleh asing.

Diskusi Bersama Sri Bintang

Gambar
Hadiri Diskusi pergerakan bersama Dr. Sri Bintang Pamungkas, MSISE Besok Sabtu, 26 April 2014 Di Hall Fakultas Ekonomi dan Bisnis Profil Sedikit  Sejak terjun ke politik praktis tingkat nasional, Bintang memilih "Berjuang untuk demokrasi dan kesejahteraan rakyat" sebagai salah satu rangkaian dari perjalanan hidupnya --hidup yang bagaikan cerita novel, katanya. Sasaran perjuangan saat ini adalah menegakkan hal-hal yang dianggap harus berjalan dalam sebuah negara demokrasi. Misalnya, masalah tak berfungsinya, menurut penilaian Bintang, lembaga perwakilan rakyat. "Jangan dikira kalau ada pengaduan kemudian akan diselesaikan oleh DPR.  Nonsense . Kalau ada  image  bahwa DPR itu telah membela rakyat, itu bohong," kata bekas anggota DPR-RI ini.

Politik Yang Biasa Saja

Gambar
Oleh : IMMawan Ilham Adhi Pangestu S ejarah politik Indonesia lebih banyak diwarnai oleh salah paham atau bahkan paham yang salah. Dan kesalahan itu dimulai dari cara pandang kita melihat politik itu sendiri. Karena itu, efek kesalahan tersebut menjadi sangat mendasar. Pada masa Orde Lama, politik ditetapkan sebagai “panglima.” Politik menjadi komando yang mempengaruhi segala dimensi kehidupan. Mereka yang tidak ikut dalam arusnya harus menyingkir atau disingkirkan. NASAKOM dan MANIPOL-USDEK, sebagai serangkaian gagasan, mungkin mengandung banyak hal penting dan menarik. Tetapi ia kemudian diperlakukan lebih sebagai slogan serta menjadi simbol betapa totalnya dimensi politik dalam kehidupan bernegara. Politik sebagai panglima juga berlaku dalam bidang kehidupan lain, seperti kebudayaan dan kesenian. Garda terdepannya adalah LEKRA, organ Partai Komunis Indonesia yang siap mendukung pemberangusan bagi mereka yang berbeda. Di sini tak ada tempat untuk musik ngak-ngik-ngok atau

Ijtihad Jalan Dakwah

Gambar
oleh : IMMawan Tsakib Faisal Akbar         Sebagai sebuah kenyatan sejarah, begitu kata Kuntowijioyo, agama dan kebudayaan dapat saling mempengaruhi karena keduanya terdapat nilai dan simbol. Agama adalah simbol yang melambangkan nilai ketaatan kepada Tuhan. Kebudayaan juga mengandung nilai dan simbol supaya manusia bisa hidup di dalamnya. Agama memerlukan sistem simbol, dengan kata lain agama memerlukan kebudayaan agama. Tetapi keduanya perlu dibedakan. Agama adalah sesuatu yang final, universal, abadi (parennial) dan tidak mengenal perubahan (absolut). Sedangkan kebudayaan bersifat partikular, relatif dan temporer. Agama tanpa kebudayaan memang dapat bekembang sebagai agama pribadi, tetapi tanpa kebudayaan agama sebagai kolektivitas tidak akan mendapat tempat.         Islam yang hadir di Indonesia juga tidak bisa dilepaskan dengan tradisi atau budaya Indonesia. Sama seperti Islam di Arab saudi, Arabisme dan Islamisme bergumul sedemikian rupa di kawasan Timur Tengah sehingga k